Jumat, 12 Juli 2013

Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan

Setiap saat kita selalu menghirup dan mnegeluarkan udara. Hewan memerlukan udara untuk bernapas. Bahkan tumbuhan memerlukan udara untuk bernapas. Manusia dan hewan bernapas dengan paru-paru, insang pada ikan dan trakhea pada binatang berbuku-buku. Tumbuhan bernapas dengan lubang-lubang kecil pada daun, batang dan akar.
Mahluk hidup memerlukan udara pada pernapasan. Bernapas adalah memasukkan udara ke dalam tubuh dan mengeluarkan sisanya ke luar tubuh. Unsur udara yang masuk terdiri dari Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Uap air, dan zat-zat lain. Oksigen adalah zat yang paling dibutuhkan dalam pernapasan untuk mengoksidasi sebagian zat-zat makanan terutama karbohidrat dan lemak. Hewan dan tumbuhan memerlukan udara untuk pernapasan.
A. Alat Pernapasan Manusia
paru-paru alat pernapasan
Gambar Paru-Paru Alat Pernpasan Manusia dan Hewan
Paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan. Paru-paru terbungkus oleh selaput tipis dan licin yang disebut pleura. Selaput licin memungkinkan paru-paru dapat bergerak pada waktu kita bernafas, tanpa menimbulkan kerusakan kedua paru-paru itu.
  • Semua sel tubuh kita membutuhkan oksigen untuk hidup dan tumbuh.
  • Oksigen diperoleh dari udara pada waktu bernapas
  • Oksigen dari udara dipindahkan ke dalam darah dan diangkut ke seluruh tubuh
  • Gas yang dihasilkan oleh mahluk hidup adalah karbondioaksida sebagai sisa metabolisme
  • Udara yang masuk melalui hidung mengakibatkan manusia dapat mencium bau
  • Aliran udara yang melalui tenggorokan, digunakan untuk menghasilkan suara, sehingga kita dapat berbicara
  • Pernapasan menghasilkan sejumlah air dalam sistem tubuh untuk membantu mengurangi panas tubuh.
B. Alat Pernapasan Hewan
1. Burung
Jalannya pernapasan pada burung yaitu :
  • Udara masuk melalui hidung
  • Tenggorokan
  • Pundi-pundi udara
  • Paru-paru
2. Serangga
Serangga bernapas dengan trakea. Oksigen diedarkan tidak melalui darah, tetapi diedarkan oleh sistem trakea. Keluar masuknya udara disebabkan getaran otot tubuh secara teratur. Contoh serangga adalah nyamuk, belalang, lalat, rayap, dan kupu-kupu.
3. Amfibi
Berudu bernapas dengan tiga pasang insang luar yang terdapat di kepala bagian belakang. Insang luar tersebt terdiri dari lembaran-lembaran kulit luar yang halus dan mengandung kapiler darah. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru kanan dan kiri. Di dalam paru-paru itu terdapat banyak gelembung udara. Oleh karena itu, kulit katak selalu kelihatan basah. Melalui kulit yang basah itu, atak mengikat oksigen.
4. Ikan
Ikan bernapas dengan insang yang berjumlah 4 pasang. Saat mulut ikan terbuka, air masuk ke rongga mulut, sementara tutup insang menutup. Kemudian, oksigen yang terkandung di dalam air diikat oleh kapiler darah. Sebaliknya karbondioksida dikeluarkan melalui insang. Ikan memiliki labirin, yang berfungsi menyimpan cadangan oksigen.
5. Cacing
Cacing tidak punya alat pernapasan khusus. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui permukaan kulit tubuhnya yang basah. Kulit yang basah mempermudah masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida.
6. Mamalia
Alat pernapasan mamalia sama dengan manusia, yaitu paru-oaru. Untuk memperole oksigen, mamalia mgnhirupnya dari udara. Oleh karena itu mamalia sering muncul ke permukaan air untuk menghirup udara.

Organ Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita dimulai dari tempat pembentukan sel telur yang disebut ovarium . Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf . Di kantung ini, sel telur mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dikeluarkan dari ovarium. Proses keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui sebuah saluran yang dinamakan tuba Fallopi . Di saluran inilah umumnya fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak dibuahi akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding uterus mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan dan oksigen bagi calon bayi.
Rahim mempunyai ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5 cm. Namun, akan mampu menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat hingga 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk mempersiapkan kehamilan.
Organ reproduksi wanita bagian luar adalah vagina ( Perhatikan gambar di atas). Vagina merupakan saluran dengan dinding tebal, tempat masuknya sperma dan
keluarnya bayi ketika dilahirkan. Proses masuknya sel sperma didahului dengan masuknya penis pada lubang vagina. Proses ini dinamakan dengan coitus atau senggama .
Vagina memiliki beberapa aksesoris yang terdiri atas klitoris, bagian kulit penutup vagina, serta selaput dara ( hymen). Bagian kulit penutup bagian
luar dengan kulit yang lebih tebal dinamakan labia mayor dan bagian kulit penutup di bagian dalam disebut labia minor . Selaput dara merupakan jaringan kulit tipis yang melindungi vagina pada saat membuka. Bagian tersebut mudah sekali terkoyak oleh gesekan, baik oleh benda keras maupun proses senggama. Sebelum memasuki rahim, terdapat saluran reproduksi yang disebut leher rahim ( cervix ). Pada bagian ini, disekresikan cairan yang berguna mencegah masuknya bakteri dan kuman lainnya penyebab infeksi. Pada masa ovulasi, cairan ini akan sangat kondusif terhadap pergerakan sperma. Namun, setelah masa ovulasi cairan tersebut biasanya akan mengental untuk mencegah masuknya sel sperma.

Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif

Berikut ini daftar beberapa model pembelajaran kooperatif yang efektif:

TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction)

Tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini sebenarnya adalah penggabungan dari pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual. Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, siswa mengikuti tingkatan yang bersifat individual berdasarkan tes penempatan, dan kemudian dapat maju ke tahapan selanjutnya berdasarkan tingkat kecepatannya belajar. Jadi, setiap anggota kelompok sebenarnya belajar unit-unit materi pelajaran yang berbeda. Rekan sekelompok akan memeriksa hasil pekerjaan rekan sekelompok lainnya dan memberikan bantuan jika diperlukan. Tes kemudian diberikan diakhir unit tanpa bantuan teman sekelompoknya dan diberikan skor. Lalu setiap minggu guru akan menjumlahkan total unit materi yang diselesaikan suatu kelompok dan memberikan sertifikat atau penghargaan bila mereka berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan, dan beberapa poin tambahan untuk kelompok yang anggotanya mendapat nilai sempurna. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini adalah karena siswa bertanggungjawab untuk memeriksa pekerjaan rekannya yang lain, maka guru mempunyai waktu yang lebih banyak untuk membantu kelompok-kelompok kecil yang menemuai banyak hambatan dalam belajar yang merupakan kumpulan dari anggota-anggota kelompok yang berada pada tingkatan unit materi pelajaran yang sama. Banyak penelitian melaporkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini sangat efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.

STAD (Student Teams Achievement Division)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa dikelompokkan ke dalam kelompok kecil yang disebut tim. Kemudian seluruh kelas diberikan presentasi materi pelajaran. Siswa kemudian diberikan tes. Nilai-nilai individu digabungkan menjadi nilai tim. Pada model pembelajaran kooperatif tipe ini walaupun siswa dites secara individual, siswa tetap dipacu untuk bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan prestasi timnya. Bila pertama kali digunakan di kelas anda, maka ada baiknya guru terlebih dahulu memperkenalkan model pembelajaran kooperatif STAD ini kepada siswa. 

Round Table atau Rally Table

Untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Round table atau Rally Table ini guru dapat memberikan sebuah kategori tertentu kepada siswa (misalnya kata-kata yang dimulai dengan huruf “s”). Selanjutnya mintalah siswa bergantian menuliskan satu kata secara bergiliran.

Jigsaw

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001). Tujuan diciptakannya tipe model pembelajaran kooperatif Jigsaw ini adalah untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap belajarnya sendiri dan juga belajar anggota kelompoknya yang lain. Mereka diminta mempelajari materi yang akan menjadi tanggungjawabnya, karena selain untuk dirinya, ia juga harus mengajarkan materi itu kepada anggota kelompoknya yang lain. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini ketergantungan antara siswa sangat tinggi. Setiap siswa dalam model pembelajaran kooperatif ini adalah anggota dari dua kelompok, yaitu (1) kelompok asal (home group) dan (2) kelompok ahli (expert group). Kelompok asal dibentuk dengan anggota yang heterogen. Di kelompok asal ini mereka akan membagi tugas untuk mempelajari suatu topik. Setelah semua anggota kelompok asal memperoleh tugas masing-masing, mereka akan meninggalkan kelompok asal untuk membentuk kelompok ahli. Kelompok ahli adalah kelompok yang terbentuk dari anggota-anggota kelompok yang mempunyai tugas mempelajari sebuah topik yang sama (berdasarkan kesepakatan mereka di kelompok asal). Setelah mempelajari topik tersebut di kelompok ahli, mereka akan kembali ke kelompok asal mereka masing-masing dan saling mengajarkan topik yang menjadi tanggungjawab mereka ke anggota kelompok lainnya secara bergantian.
Guru perlu memahami bagaimana model pembelajaran Jigsaw ini dilaksanakan, begitu juga siswa

Tim Jigsaw

Untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, tugaskan setiap siswa pada setiap kelompok untuk mempelajari seperempat halaman dari bacaan atau teks pada mata pelajaran apa saja (misalnya IPS), atau seperempat bagian dari sebuah topik yang harus mereka pelajari atau ingat. Setelah setiap siswa tadi menyelesaikan pembelajarannya dan kemudian saling mengajarkan (menjelaskan) tentang materi yang menjadi tugasnya atau saling bekerjasama untuk membentuk sebuah kesatuan materi yang utuh saat mereka menyelesaikan sebuah tugas atau teka-teki.

Jigsaw II

Tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini adalah modifikasi dari tipe Jigsaw. Jigsaw II dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1980 di mana semua anggota kelompok asal mempelajari satu topik yang sama, hanya saja masing-masing anggota difokuskan untuk mendalami bagian-bagian tertentu dari topik itu. Setiap anggota kelompok asal harus menjadi ahli dalam bagian topik yang mereka dalami. Seperti Jigsaw, di tipe Jigsaw II ini mereka juga harus mengajarkan keahliannya pada anggota kelompok asalnya yang lain secara bergantian.

Reverse Jigsaw (Kebalikan Jigsaw)

Tipe model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan oleh Timothy Hedeen (2003). Perbedaanya dengan tipe Jigsaw adalah, bila pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw anggota kelompok ahli hanya mengajarkan keahliannya kepada anggota kelompok asal, maka pada model pembelajaran kooperatif reverse jigsaw ini, siswa-siswa dari kelompok ahli mengajarkan keahlian mereka (materi yang mereka pelajari atau dalami) kepada seluruh kelas.

NHT (Numbered Heads Together) – Kepala Bernomor Bersama

Pada modelpembelajaran kooperatif tipe NHT, minta siswa untuk menomori diri mereka masing dalam kelompoknya mulai dari 1 hingga 4. Ajukan sebuah pertanyaan dan beri batasan waktu tertentu untuk menjawabnya. Siswa yang mengangkat tangan jika bisa menjawa pertanyaan guru tersebut. Guru menyebut suatu angka (antara 1 sampai 4) dan meminta seluruh siswa dari semua kelompok dengan nomor tersebut menjawab pertanyaan tadi. Guru menandai siswa-siswa yang menjawab benar dan memperkaya pemahaman siswa tentang jawaban pertanyaan itu melalui diskusi.

TGT (Team Game Tournament)

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT mirip dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tetapi bedanya hanya pada kuis yang digantikan dengan turnamen mingguan (Slavin, 1994). Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa-siswa saling berkompetisi dengan siswa dari kelompok lain agar dapat memberikan kontribusi poin bagi kelompoknya. Suatu prosedur tertentu digunakan untuk membuat permainan atau turnamen berjalan secara adil. Penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

Three-Step Interview (Wawancara Tiga Langkah)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe three-step interview (disebut juga three problem-solving) dilakukan 3 langkah untuk memecahkan masalah. Pada langkah pertama guru menyampaikan isu yang dapat memunculkan beragam opini, kemudian mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada seluruh siswa di kelas. Langkah kedua, siswa secara berpasangan bermain peran sebagai pewawancara dan orang yang diwawancarai. Kemudian, di langkah yang ketiga, setelah wawancara pertama dilakukan maka pasangan bertukar peran: pewawancara berperan sebagai orang yang diwawancarai dan sebaliknya orang yang tadi mewawancarai menjadi orang yang diwawancarai. Setelah semua pasangan telah bertukar peran, selanjutnya setiap pasangan dapat membagikan atau mempresentasikan hasil wawancara mereka kepada seluruh kelas secara bergiliran. Tipe model pembelajaran kooperatif ini (three-step interview) ini efektif untuk mengajarkan siswa problem solving (pemecahan masalah).

Three-Minute Review (Reviu Tiga Langkah)

Model pembelajaran kooperatif tipe three-step review efektif untuk digunakan saat guru berhenti pada saat-saat tertentu selama sebuah diskusi atau presentasi berlangsung, dan mengajak siswa mereviu apa yang telah mereka ungkapkan saat diskusi di dalam kelompok mereka. Siswa-siswa dalam kelompok-kelompok itu dapat bertanya untuk mengklarifikasi kepada anggota lainnya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anggota lain. Misalnya setelah diskusi tentang proses-proses kompleks yang terjadi di dalam tubuh manusia misalnya pencernaan makanan, siswa dapat membentuk kelompok-kelompok dan mereviu proses diskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengklarifikasi.

GI (Group Investigasi)

Model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi telah banyak dibahas pada blog ptk dan model pembelajaran ini. Silakan baca tentang model pembelajaran kooperatif group investigasi:

Go Around (Berputar)

Model pembelajaran kooperatif tipe go around sebenarnya adalah variasi dari model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi. Baca lebih lanjut tentang langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran kooperatif Go Around

Reciprocal Teaching (Pengajaran Timbal Balik)

Model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching (pengajaran timbal balik) dikembangkan oleh Brown & Paliscar (1982). Pengajaran timbal balik atau reciprocal teaching ini juga merupakan sebuah model pembelajaran kooperatif yang meminta siswa untuk membentuk pasangan-pasangan saat berpartisipasi dalam sebuah dialog (percakapan atau diskusi) mengenai sebuah teks (bahan bacaan). Setiap anggota pasangan akanbergantian membaca teks dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menerima dan memperoleh umpan balik (feedback). Model pembelajaran tipe reciprocal teaching ini memungkinkan siswa untuk melatih dan menggunakan teknik-teknik metakognitif seperti mengklarifikasi, bertanya, memprediksi, dan menyimpulkan. Model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching ini dikembangkan atas dasar bahwa siswa dapat belajar secara efektif dari siswa lainnya. Baca artikel yang lebih rinci tentang model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching (pengajaran timbal balik).

CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)

Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading composition) adalah sebuah model pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan keterampilan-keterampilan berbahasa lainnya baik pada jenjang pendidikan tinggi maupun jenjang dasar. Pada tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini siswa tidak hanya mendapat kesempatan belajar melalui presentasi langsung oleh guru tentang keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi (naskah). CIRC dikembangkan untuk menyokong pendekatan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran bahasa yang disebut “kelompok membaca berbasis keterampilan”. Pada model pembelajaran CIRC ini siswa berpasang-pasangan di dalam kelompoknya. Ketika guru sedang membantu sebuah kelompok-membaca (reading group), pasangan-pasangan saling mengajari satu sama lain bagaimana “membaca-bermakna” dan keterampilan menulis melalui teknik reciprocal (timbal balik). Mereka diminta untuk saling bantu untuk menunjukkan aktivitas pengembangan keterampilan dasar berbahasa (misalnya membaca bersuara (oral reading), menebak konteks bacaan, mengemukakan pertanyaan terkait bacaan, menyimpulkan, meringkas, menulis sebuah komposisi berdasarkan sebuah cerita, hingga merevisi sebuah komposisi). Setelah itu, buku kumpulan komposisi hasil kelompok dipublikasikan pada akhir proses pembelajaran. Semua kelompok (tim) kemudian diberikan penghargaan atas upaya mereka dalam belajar dan menyelesaikan tugas membaca dan menulis.

The Williams

Tipe model pembelajaran kooperatif The Williams mengajak siswa melakukan kolaborasi untuk menjawab sebuah pertanyaan besar yang merupakan sebuah tujuan pembelajaran. Pada model pembelajaran ini siswa dikelompok-kelompoknya secara heterogen seperti pada tipe STAD. Kemudian setiap kelompok diberikan pertanyaan yang berbeda-beda dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

TPS (Think Pairs Share)

Model pembelajaran kooperatif tipe TPS (think pairs share) mulanya dikembangkan oleh Frank T. Lyman (1981). Tipe model pembelajaran kooperatif ini memungkinkan setiap anggota pasangan siswa untuk berkontemplasi terhadap sebuah pertanyaan yang diajukan. Setelah diberikan waktu yang cukup mereka selanjutnya diminta untuk mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan tadi (hasil kontemplasi) dengan pasangannya masing-masing. Setelah diskusi dengan pasangan selesai, guru kemudian mengumpulkan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan tersebut dari seluruh kelas.

TPC (Think Pairs Check)

Model pembelajaran kooperatif tipe think pairs-check adalah modifikasi dari tipe think pairs share, di mana penekanan pembelajaran ada pada saat mereka diminta untuk saling cek jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan guru saat berada dalam pasangan.

TPW (Think Pairs Write)

Tipe model pembelajaran kooperatif TPW (Think Pairs Write) juga merupakan variasi dari model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pairs Share). Penekanan model pembelajaran kooperatif tipe ini adalah setelah mereka berpasangan, mereka diminta untuk menuliskan jawaban atau tanggapan terhadappertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif tipe TPW ini sangat cocok untuk pelajaran menulis.

Tea Party (Pesta Minum Teh)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe tea party, siswa membentuk dua lingkaran konsentris atau dua barisan di mana siswa saling berhadapan satu sama lain. Guru mengajukan sebuah pertanyaan (pada bidang mata pelajaran apa saja) dan kemudian siswa mendiskusikan jawabannya dengan siswa yang berhadapanan dengannya. Setelah satu menit, baris terluar atau lingkaran terluar bergerak searah jarum jamsehingga akan berhadapan dengan pasangan yang baru. Guru kemudian mengajukan pertanyaan kedua untuk mereka diskusikan. Langkah-langkah seperti ini terus dilanjutkan hingga guru selesai mengajukan 5 atau lebih pertanyaan untuk didiskusikan. Untuk sedikit variasi dapat pula  siswa diminta menuliskan pertanyaan-pertanyaan pada kartu-kartu untuk catatan nanti bila diadakan tes.

Write Around (Menulis Berputar)

Model pembelajaran kooperatif tipe write around ini cocok digunakan untuk menulis kreatif atau untuk menulis simpulan. Pertama-tama guru memberikan sebuah kalimat pembuka (contohnya: Bila kamu akan berulang tahun, maka kamu akan meminta hadiah berupa...). Mintalah semua siswa dalam setiap kelompok untuk menyelesaikan kalimat tersebut. Selanjutnya mereka ia menyerahkan kertas berisi tulisannya tersebut ke sebelah kanan, dan membaca kertas lain yang mereka terima setelah diserahkan oleh kelompok lain, kemudian menambahkan satu kalimat lagi. Setelah beberapa kali putaran, maka akan diperoleh 4 buah cerita atau tulisan (bila di kelas dibentuk 4 kelompok). Selanjutnya beri waktu bagi mereka untuk membuat sebuah kesimpulan dan atau mengedit bagian-bagian tertentu, kemudian membagi cerita atau simpulan itu dengan seluruh kelas. Write around adalah modifikasi dari model pembelajaran kooperatif go around.

Round Robin Brainstorming atau Rally Robin

Contoh pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Round Robin Brainstorming misalnya : berikan sebuah kategori (misalnya “nama-nama sungai di Indonesia) untuk didiskusikan. Mintalah siswa bergantian untuk menyebutkan item-item yang termasuk ke dalam kategori tersebut.

LT (Learnig Together)

Orang yang pertama kali mengembangkan jenis model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (Belajar Bersama) ini adalah David johnson dan Roger Johnson di Universitas Minnesota pada tahun 1999. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, siswa dibentuk oleh 4 – 5 orang siswa yang heterogen untuk mengerjakan sebuah lembar tugas. Setiap kelompok hanya diberikan satu lembar kerja. Mereka kemudian diberikan pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Pada model pembelajaran Kooperatif dengan variasi seperti Learning Together ini, setiap kelompok diarahkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan untuk membangun kekompakan kelompok terlebih dahulu dan diskusi tentang bagaimana sebaiknya mereka bekerjasama dalam kelompok.

Student Team Learning (STL - Kelompok Belajar Siswa)

Model pembelajaran kooperatif tipe student team learning ini dikembangkan di John Hopkins University – Amerika Serikat. Lebih dari separuh penelitian tentang pembelajaran kooperatif di sana menggunakan student team learning. Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif yang satu ini sama saja dengan model pembelajaran kooperatif yang lain yaitu adanya ide dasar bahwa siswa harus bekerjasama dan turut bertanggungjawab terhadap pembelajaran siswa lainnya yang merupakan anggota kelompoknya. Pada tipe STL ini penekanannya adalah bahwa setiap kelompok harus belajar sebagai sebuah tim. Ada 3 konsep sentral pada model pembelajaran kooperatif tipe STL ini, yaitu: (1) penghargaan terhadap kelompok; (2) akuntabilitas individual; (3) kesempatan yang sama untuk memperoleh kesuksesan. Pada sebuah kelas yang menerapkan model pembelajaran ini, setiap kelompok dapat memperoleh penghargaan apabila mereka berhasil melampaui ktiteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Akuntabilitas individual bermakna bahwa kesuksesan sebuah kelompok bergantung pada pembelajaran yang dilakukan oleh setiap individu anggotanya. Pada model pembelajaran tipe STL, setiap siswa baik dari kelompok atas, menengah, atau bawah dapat memberikan kontribusi yang sama bagi kesuksesan kelompoknya, karena skor mereka dihitung berdasarkan skor peningkatan dari pembelajaran mereka sebelumnya.

Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif two stay two stray ini sebenarnya dapat dibuat variasinya, yaitu berkaitan dengan jumlah siswa yang tinggal di kelompoknya dan yang berpencar ke kelompok lain. Misalnya: (1) one stay three stray (satu tinggal tiga berpencar); dan (2) three stay one stray (tiga tinggal satu berpencar). Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan (1990). Dengan struktur kelompok kooperatif seperti tipe two stay two stray ini dapat memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain.

Contoh RPP yang baik dan benar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah    : SMK IYOXDEVA

Kompetensi Keahlian    : Teknik Elektronika Industri

Mata Pelajaran    : EDK

Kelas/ Semester    : X / 1

Standar Kompetensi     : Menerapkan dasar-dasar teknik digital

Pertemuan Ke    : 3

Durasi Pembelajaran    : 4 Jam pelajaran @ 45 Menit

Kompetensi Dasar    : Menjelaskan system bilangan

Indikator    : bilangan komplemen 1 dan komplemen 2

  • Tujuan Pembelajaran
    Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar peserta didik :

    Mengetahui operasi bilangan komplemen 1 dan 2
  • Materi Ajar
Pembelajaran ini mencakup pencapaian kompetensi dasar – dasar sistim bilangan dengan materi sebagai berikut :
Cara operasi bilangan komplemen 1 dan 2.
  • Metode Pembelajaran
  1. Ceramah
  2. Demontrasi
  3. Diskusi
  4. Tanya jawab
  5. Penugasan
  • Kegiatan Pembelajaran
No
Tahapan
Kegiatan
Alokasi Waktu
Ket
Guru
Siswa
1
Membuka
  • Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin temannya untuk berdoa sebelum memulai belajar.
  • Presensi siswa
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kemanfaatan materi bagi siswa.
  • Guru bercerita bahwa attitude sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam belajar.
  • Siswa berdoa dipimpin oleh siswa yang telah ditunjuk.
  • Peserta didik menyimak silabus pembelajaran.
  • Siswa memperhatikan.
10menit

2
Inti
  • Guru menjelaskan cara operasi bilangan komplemen 1 dan 2.
  • Guru membagikan soal latihan individu / kelompok.
  • Peserta didik menyimak materi yang harus dipelajari.
  • Peserta didik mengerjakan / mendiskusikan soal latihan yang telah dibagikan.
  • Mempresentasikan hasil kerja kelompok.
160 menit

3
Menutup
  • Guru menambahkan materi dari hasil diskusi kelompok.
  • Guru merangkum / merefleksikan pelajaran yang telah dilakukan.
  • Guru memimpin berdoa.
  • Siswa mendengarkan dan memahami materi.
  • Siswa ikut berpartisipasi merangkum materi yang telah dipelajari.
  • Siswa berdoa dengan khidmat.
10 menit

  • Alat, Bahan dan sumber belajar
  1. Alat
    1. Laptop/ desktop
    2. LCD Viewer
    3. Papan tulis/ Whiteboard & spidol
  2. Bahan
  1. Kertas HVS/ buram
    1. Sumber Belajar
      1. Modul Teknik Digital
      2. http://jayacom.files.wordpress.com/2010/10/dasar_elektronika_analog_dan_digital.pdf
      3. http://www.scribd.com/doc/18414911/modul-1-Sistem-Bilangan
  • Materi
    
  1. Bilangan Biner Komplemen 1 dan Komplemen 2
    Bilangan biner komplemen 1 dapat diperoleh dengan cara mengganti semua bit 0 menjadi 1 dan bit 1 dengan 0 pada rangkaian bilangan biner.
    Contoh : Tentukan bilangan biner komplemen 1 dari bilangan biner 110010 !
Penyelesaian :
Bilangan biner            : 110010
Bilangan Biner komplemen 1    : 001101
Sedangkan bilangan biner komplemen 2 dapat diperoleh dengan cara menambah 1 pada bilangan biner komplemen 1.
    Contoh : Berapakah bilangan komplemen 2 dari bilangan biner 10101
    Penyelesaian :
    Bilangan biner            : 10101
    Bilangan Biner komplemen 1    : 01010
                     +1
    Bilangan biner komplemen 2    : 01011
    Bilangan biner komplemen 2 dapat digunakan sebagai pengurang bilangan biner.
2. Bilangan Komplemen 2
Sistem bilangan ini digunakan untuk menyatakan sebuah bilangan bertanda negatif atau positif dalam penyelesaian perhitungan pada sistem digital.
Sistem ini mirip dengan sistem bilangan biner hanya saja dapat mewakili bilangan positif dan negatif, dengan cara ini sistem digital akan tahu suatu bilangan itu positif atau negatif dengan memanfaatkan bit yang paling kiri (MSB, Most Significant Bit) untuk menunjukan tanda suatu bilangan.
Bit paling kiri = 0, maka bilangan tersebut positif.
Bit paling kiri = 1, maka bilangan tersebut negatif.
Contoh: bila sistem menggunakan 8 bit.
X7 X6 X5 X4 X3 X2 X1 X0
è bilangan biner 8 bit

bit ke 0 hingga 6 menentukan besar bilangan
bit ke 7 digunakan untuk tanda (+) atau (-)
  1. Mendapatkan bilangan positif, diwakili oleh bilangan biner dengan MSB = 0.
  2. Mendapatkan bilangan negatif, digunakan algoritma sebagai berikut:
    1. Tulis bilangan tersebut sebagai bilangan biner positif.
    2. Cari komplemen 2 dari bilangan tersebut.
    3. Abaikan bit yang termasuk MSB.
Contoh :
Dalam registrasi 8 bit, tentukan komplemen 2 dari:
a) +25            b) –25
Penyelesaian:
a) +25 = 00011001    (dijadikan biner)
b) untuk mencari komplemen 2 dari –25, langkahnya adalah:
        +25 = 00011001 dikomplemenkan (0 diganti dengan 1, dan 1 diganti dengan 0)
     = 11100110 +1
     –25 = 11100111
Contoh :
Bilangan desimal berapakah yang diwakili oleh bilangan komplemen 2 berikut:
a) 00001011        b) 10101010
Penyelesaian:
  1. 00001011 = 0 0001011 = +11 (bilangan bernilai positif, karena MSB = 0).
  2. 10101010 = …………. (bilangan bernilai negatif, karena MSB = 1)
Karena bernilai negatif, maka bilangan tersebut dikomplemenkan (0 diganti dengan 1, dan 1 diganti dengan 0). Komplemen dari 10101010 adalah :
01010101.
01010101
———— +1
01010110 è bilangan tersebut ekivalen dengan +86. Jadi 10101010 = -86.
Jika +86 dikomplemenkan dan ditambahkan 1, dengan cara yang sama akan diperoleh bilangan -86.
  • Operasi Aritmatika Menggunakan Komplemen 2
    Dalam sistem digital hanya mengenal operasi penjumlahan saja sebagai operasi dasar, karena itu setiap operasi aritmatika (pengurangan, pembagian dan perkalian) harus diupayakan menjadi operasi penjumlahan.
Contoh:
a). 19 – 11 = +19 + (–11)
    +19 = 0 0 0 1 0 0 1 1
–11 = 1 1 1 1 0 1 0 1
+
+8 = 1 0 0 0 0 1 0 0 0
    bit overflow diabaikan
hasilnya menjadi 00001000 = +8
b). –19 – 11 = – 19 + (–11)
    –19 = 1 1 1 0 1 1 0 1
–11 = 1 1 1 1 0 1 0 1
+
–30 = 1 1 1 1 0 0 0 1 0
    bit overflow diabaikan
hasilnya menjadi 11100010 = –30
Hasil pengurangan tersebut memiliki bilangan negatif (sebab MSB = 1), maka komplemenkan bilangan tersebut. Komplemen dari 11100010 adalah 00011101.
00011101
———–    +1
00011110    Ã¨ bilangan tersebut ekivalen dengan +30. Jadi 11100010 = -30.
  • Soal Latihan dan Jawaban
1. Ubahlah bilangan bit bertanda berikut ke bentuk ekivalem komplemen-2 8bit

2. Ubahlah bilangan komplemen 2 berikut ke bentuk ekivalen decimal bertanda.


Jawaban :

1. Ubahlah bilangan bit bertanda berikut ke bentuk ekivalem komplemen-2 8bit.
  1. +108        (b) -96
Jawab :

  1. +108 = 01100100        (b) -96
    = 10100000
2. Ubahlah bilangan komplemen 2 berikut ke bentuk ekivalen decimal bertanda.

  1. +112        (b) -56
Jawab :

  1. +112 = 01110000        (b) -56
    = 1001000


  • Penilaian
Setiap siswa yang mampu menjawab pertanyaan di atas mandapatkan poin 50

Skor akhir dari 2 soal itu adalah 50 X 2 = 100

  • Kesimpulan .
1. Bilangan biner komplemen 1 dapat diperoleh dengan cara mengganti semua bit 0 menjadi 1 dan bit 1 dengan 0 pada rangkaian bilangan biner.
2. Dalam sistem digital hanya mengenal operasi penjumlahan saja sebagai operasi dasar, karena itu setiap operasi aritmatika (pengurangan, pembagian dan perkalian) harus diupayakan menjadi operasi penjumlahan.

HUBUNGAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI

   Dasar negara berkedudukan sebagai norma hukum tertinggi negara dan menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum di bawahnya, salah satunya adalah konstitusi.
Hubungan antara dasar negara dan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-cita dan tujuan negara yang terdapat dalam pembukaan UUD suatu negara.
Dasar negara dan konstitusi mempunyai hubungan secara
yuridis, filosofis dan sosiologis
1. Secara yuridis
Keterkaitan dasar negara dengan konstitusi bahwa konstitusi mengandung pokok-pokok pikiran dasar negara yang diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal.
2. Secara filosofis
Konstitusi di dasarkan pada filosofil bangsa tersebut yang berakar pada budaya bangasa.
3. Secara sosiologis
Konstitusi dapat menampung nilai-nilai yang berkembang di masyarakat yang bersumber kepada dasar negara dalam penyelenggaraan pemerintahan



1. Hubungan dasar negara dan konstitusi di Indonesia
Dapat dilihat dari hubungan antara sila-sila pancasila yang termuat pada pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal yang termuat dalam batang tubuh UUD 1945.
Pasal-pasal UUD adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang ada dalam pembukaan UUD 1945.

2. Hubungan dasar negara dan konstitusi di negara liberal (As)
Konstitusi yang di buat bertujuan untuk :
- Menegakkan keadilan
- Menjamin keamanan dalam negeri
- Menyediakan pertahanan umum
- Memajukan kesahteraan umum
- Mengamankan kemerdekaan rakyat As yang dianggap sebagai anugerah dari sang pencipta

3. Hubungan dasar negara dan konstitusi di negara komunis (Uni soviet)
Dasar negara Uni soviet adalah komunisme. Hal itu di nyatakan di dalam pembukaan konstitusi 1977 hubungn dasar negara komunisme dengan pasal-pasal dalam konstitusi Uni Soviet terdapat di dalam alinea terakhir.
Ajaran komunisme di jabarkan kedalam aturan pokok tentang kehidupan bernegara yang sesuai dengan komunisme di dalam konstitusi Uni Soviet.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. [1]
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Daftar isi

Naskah Undang-Undang Dasar 1945

Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 20 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.
Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.

Sejarah Awal

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPKI untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)

Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensial ("Semi-Parlementer") yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.

Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer.
bentuk pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri dari negara-negara bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya.

Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)

Pada periode UUDS 50 ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal. Pada periode ini pula kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Setelah negara RI dengan UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang dialami rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun, maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945. Akhirnya Presiden menganggap bahwa keadaan ketatanegaraan Indonesia membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara serta merintangi pembangunan semesta berencana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur; sehingga pada tanggal 5 Juli 1959 mengumumkan dekrit mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 serta tidak berlakunya UUDS 1950

Periode kembalinya ke UUD 1945 (5 Juli 1959 - 1966)

Perangko "Kembali ke UUD 1945" dengan nominal 50 sen
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, di antaranya:

Periode UUD 1945 masa orde baru (11 Maret 1966 - 21 Mei 1998)

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", di antara melalui sejumlah peraturan:
  • Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
  • Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.
  • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1999

Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

Periode Perubahan UUD 1945

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:


Tips Membuat Presentasi PowerPoint Dengan Baik dan Benar

  PowerPoint adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk membuat sebuah presentasi, sangat banyak pilihan menu yang disuguhkan, dan sangat banyak pula animasi, gambar, evek suara dan lain sebagainya didalamnya. Tapi taukan sobat jika sebenarnya membuat presentasi yang baik dan benar itu tidak harus banyak animasi, tidak banyak gambar, dan lain sebagainya.
Kebanyakan pemula mungkin sering tergiur dengan banyaknya animasi yang bagus-bagus dan sangat banyak sekali, tanpa memperhatikan hal yang sebenarnya penting dalam sebuah presentasi, tapi itulah manusia selalu ingin lebih dan lebih lagi. kali ini saya akan membagikan tips bagaiaman cara membuat sebuah presentasi yang baik dan benar dengan memperhatikan seluruh aspek dan pandangan seorang presentator dengan seorang audiens dalam sebuah iven tertentu. saya juga menyertakan file ppt contoh yang bisa sobat download dibawah, dan untuk hasil yang maksimal dari contoh tersebut gunakan powerpoint versi 2013 karena saya mengeditnya dengan ppt 2013.
1. Sedikit Animasi
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, sebenarnya animasi hanya sebagai selipan keindahan dalam sebuah presentasi dan tidak dijadikan dominan dalam sebuah presentasi tersebut. misalkan sobat sedang membuat presentasi untuk sebuah acara tertentu, kemudian ketika sobat sedang membuka slide ternyata animasi yang sobat berikan berlebihan dan waktu animasi tersebut terlalu lama, maka audiens yang melihatpun akan merasa bosan karena menunggu munculnya satu kalimat saja butuh waktu yang cukup banyak. Usahakan animasi yang diberikan mempunyai durasi waktu yang singkat saja, atau kalau perlu gunakan animasi yang langsung muncul secara flash tanpa putar-putar atau balik-balik dan lain sebagainya. Mungkin kalau dalam PowerPoint sobat bisa gunakan animasi seperti Split, Spiran In, Zoom, mungkin kurang menarik tapi itu sudah cukup untuk hiasan sebuah presentasi. contoh animasi yang harus dihindari misalkan Credits, Swivel, Flip, dan beberapa lagi yang mempunyai durasi cukup panjang.

2. Kontras Warna
Hal ini sangat penting sekali karena seringkali kita kurang memperhatikan hal ini sehingga ada gambar yang warna kontrasnya mirip dengan tulisan sehingga tulisan sangat sukar sekali untuk dibaca, pastinya akan sangat menyebalkan bagi audiens jika harus membutuhkan usaha lebih untuk membaca sebuah kata atau kalimat saja karena warnanya mirip dengan background yang ada dalam presentasi tersebut, sebenarnya jika sobat mengikuti template yang ada di powerpoint sobat tidak perlu memperhatikan kontras karena dalam powerpoint sudah diset supaya tidak ada warna teks yang mirip atau sama dengan backgroundnya. yang saya maksud harus memperhatikan kontras biasanya ada sebagian orang yang membuat sebuah presentasi dengan background pemandangan, atau sebuah foto. sebenarnya boleh-boleh saja, dan saran dari saya jika menggunakan background pemandangan atau sebuah foto, beri sebuah kotak pada tulisan supaya tidak kelihatan menyatu dengan background tapi menyatu dengan kotak tersebut, perhatikan gambar berikut :
Contoh+Kontras+ppt
perhatikan tulisan tersebut, jika sobat melihat yang atas maka sangat mudah untuk membacanya, tapi lihat yang bawah, kontras warna antara teks dengan bacground sangat menyatu sehingga sangat sukar untuk dibaca.
3. Bentuk Lembar Slide
Sebenarnya hal ini tidak perlu dihawatirkan jika sobat menggunakan powerpoint dengan versi 2010 kebawah, karena ukuran default slidenya sejak awal sudah kotak. tapi jika sobat menggunakan powerpoint versi 2013 maka slide akan menyesuaikan dengan bentuk layar, jika bentuk layar sobat adalah persegi panjang, maka bentuk slide akan otomatis berbentuk persegi panjang, padahal ketika ada sebuah presentasi sebuah proyektor itu kebanyakan berbentuk kotak atau persegi, dan sangat jarang yang berbentuk persegi panjang, bahkan mungkin tidak ada karena saya belum pernah melihatnya. untuk cara mengubah kertas atau slide pada powerpoint silahkan klik disini.
4. Tema Slide
Untuk tema setiap slide tidak harus berbeda-beda, bisa sama semua juga boleh, tapi saran saya jika presentasi menggunakan banyak slide jangan hanya menggunakan satu tema saja, tapi buatlah menarik dengan menggunakan beberapa tema. mungkin sobat bisa menggunakan satu tema dalam setiap bab atau subjudul jadi tidak terlalu membosankan, tapi jangan terlalu berlebihan dengan menggunakan tema yang berbeda pada setiap slide, itu malah akan terasa membingungkan bagi saya, jadi intinya kreasi seni sangat dibutuhkan dalam pembuatan presentasi. untuk cara mengganti tema berbeda pada tiap slide silahkan klik disini
5. Gambar
Penempatan gambar dalam sebuah presentasi juga harus sangat diperhatikan, jangan sampai ada sebuah gambar yang menutupi gambar lain, atau jika terpaksa harus ada gambar yang menutupi gambar lain usahakan agar gambar yang dirasa penting taruh pada bagian paling atas menutupi gambar yang kurang penting. Kalo misalkan dibutuhkan satu gambar dalam satu halaman penuh maka beri gambar tersebut sebuah animasi atau penjelasan supaya tidak seperti gambar background.

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

A. Struktur dan Fungsi Akar

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut.

1. Struktur Akar

Struktur akar dapat dilihat secara morfolgi dan anatomi.
a. Morfologi (Struktur Luar) Akar
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.  Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.

b. Anatomi Anatomi (Struktur Dalam) Akar
akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
  1. Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.
  2. Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
  3. Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat lignin. Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang merupakan berkas pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.

2. Fungsi Akar

Apakah akar itu? Akar adalah organ tumbuhan. Dan mengapa akar itu penting? Karena akar memiliki fungsi yang penting bagi tumbuhan, yaitu, sebagai berikut.
  1. Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah.
  2. Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.
  3. Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar berperan sebagai alat respirasi.
  4. Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan sebagai tempat penyimpanan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.

Subjek-subjek Hukum Internasional

Yang termasuk subjek-subjek hukum Internasional adalah sebagai berikut;
  1. Negara. Negara yang menjadi subjek hukum internasional yaitu negara yang merdeka, berdaulat dan tidak merupakan bagian dari suatu negara. negara yang berdaulat artinya negara yang mempunyai pemerintahan sendiri secara penuh, yaitu kekuasaan penuh terhadap warganegara dalam lingkungan kewenangan negara itu.
  2.  Tahta Suci (vatikan), yang dimaksud tahta suci (Heilige Stoel) ialah Gereja katolik Roma yang diwakili oleh Paus di vatikan. walaupun Vatikan bukan sebuah negara seperti pada umumnya, tahta suci mempunyai kedudukan sama dengan sebuah negara sebagai subjek hukum internasional.
  3. Palang Merah Internasional, kedudukan palang merah internasional sebagai subjek hukum internasional diperkuat dengan adanya beberapa perjanjian. diantaranya konvensi jenewa tentang perlindungan korban perang.
  4. Organisasi Internasional, dalam pergaulan internasional yang menyangkut hubungan antar negara, banyak sekali organisasia yang diadakan (dibentuk) oleh negara-negara itu. bahkan sekarang dapat dikatakan telah menjadi lembaga hukum. Menurut perkembangannya suatu organisasi internasional timbul pada tahun 1815 dan menjadi lembaga hukum internasional sejak konres wina.
  5. Orang Perseorangan (individu), manusia sebagai individu dianggap sebagai subjek hukum internasional jika dalam tindakan atau kegiatan yang dilakukannya memperoleh penilaian positif atau negatif sesuai kehendak damai kehidupan masyarakat dunia. Individu juga dapat mengajukan perkara kepada Mahkamah Arbitrase Internasional.
  6. Pemberontak dan pihak dalam sengketa.. ini dianggap sebagai salah satu subjek hukum internasional karena mereka memiliki hak yang sama untuk;
  • Menentukan nasibnya sendiri;
  • memilih sistem ekonomi, politik, sosial sendiri;
  • menguasai sumber kekayaan alam diwilayah yang didudukinya.

Rabu, 03 Juli 2013

Macam - Macam Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dirancang guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru dan siswa. Macam-macam strategi pembelajaran meliputi:
3eeb3201f26a03f17b2fd73b6a30c4f1_strategi-mengajar
  1. Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE),
  2. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI),
  3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) ,
  4. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK),
  5. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL),
  6. Srategi Pembelajaran Afektif,
  7. Strategi Pembelajaran Kreatif Produk, S
  8. trategi Pembelajaran Inkuiriktif ,
  9. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek,
  10. Strategi Pembelajaran Kuantum,
  11. Strategi Pembelajaran Siklus,
  12. Srategi Pembelajaran Berbasis Komputer dan Berbasis Elektronik (E-Learning),
  13. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB).

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran adalah:
- Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
- Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
- Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
- Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
- Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
- Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
-  Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
- Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
3. Fungsi Media Pembelajaran
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
  • Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
  • Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
  • Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
  • Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
  • Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
  • Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
  • Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
  • Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak.
4.  Jenis Media Pembelajaran
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
  • Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik.
  • Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.
  • Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya.
  • Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong mahasiswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.